Rokok dibuat dari daun tembakau. Tembakau atau Nicotiana tabacum L. mengandung suatu senyawa psikoaktif (zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi, dan tingkah laku orang yang memakainya) yang disebut nikotin. Tembakau diduga berasal dari Argentina. Orang Indian merokok atau mengunyah tembakau dalam upacara adat sejak zaman dahulu. Columbus memperkenalkan tembakau ke Eropa pada tahun 1490-an. Dari Eropa, tembakau kemudian menyebar ke Afrika dan Asia.
Kadar nikotin dalam tembakau berkisar antara 1%-4%. Jadi, dalam satu batang rokok terdapat sekitar 1,1 mg nikotin. Selain mengandung nikotin, rokok tembakau juga mengandung zat-zat organik lain dan berbagai bahan tambahan (zat aditif).
Pada waktu rokok diisap, tersedot pula hasil pembakaran yang berupa karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), PAH, tar, dinitrogen oksida (N2O), amonia, dan berbagai zat lain. Jumlah zat-zat itu tidak kurang dari 4000 macam senyawa. Sebagian besar nikotin terbakar ketika rokok dibakar, tetapi sekitar 0,25 mg nikotin per batang rokok sampai ke paru-paru. Efek negatif dari beberapa zat kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut .
a. Karbonmonoksida (CO), merupakan gas yang sangat beracun, mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi kemampuan darah mengikat oksigen. Hal itu akan mengakibatkan jantung bekerja lebih keras. Keracunan karbonmonoksida dapat menimbulkan kematian.
b. PAH, merupakan zat penyebab kanker.
c. Tar dan Resin, suatu cairan kental berwarna kuning-cokelat. Tar dan resin juga dapat mengiritasi sistem pernapasan, sehingga menjadi sulit bernapas. Keduanya dapat menumpuk dan mengganggu kerja paru-paru. Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar diduga dapat menyebabkan kanker.
d. Nikotin, zat bersifat racun dan dapat menyebabkan adiksi. Nikotin merupakan stimulan susunan saraf pusat. Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
Perokok pemula dapat mengalami keracunan nikotin. Gejala keracunan nikotin ditandai dengan mual, muntah, nyeri kepala, keringat dingin, tak mampu memusatkan pikiran, kesadaran berkurang, dan denyut nadi bertambah cepat. Pada pemakaian rokok yang lama dapat terjadi ketergantungan fisik. Gejala pemantangan rokok berupa denyut jantung bertambah cepat, gemetar (tremor) pada tangan, suhu tubuh naik, dorongan yang kuat untuk merokok lagi, mudah marah, tekanan darah sedikit menurun, terasa ada kedutan pada otot, nyeri kepala, dan kehilangan selera makan (anoreksia).
Banyaknya gejala pemantangan itulah yang menyebabkan seorang perokok berat susah berhenti merokok. Oleh karena itu, jangan pernah mencoba-coba merokok, sebab kebanyakan pecandu rokok berawal dari hanya sekedar mencoba-coba !
Merokok tembakau jelas merugikan kesehatan. Merokok terbukti menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit jantung koroner, dan pengerasan pembuluh nadi (arteriosklerosis). Ratusan ribu orang meninggal setiap tahun akibat merokok tembakau. Namun begitu, tetap saja banyak orang merokok. Sebagian besar di antara mereka sebetulnya ingin berhenti. Akan tetapi, rokok bersifat candu (adiktif). Sekali orang terbiasa merokok, sangat sulit baginya untuk berhenti.
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif. Asap rokok juga berbahaya bagi perokok pasif (orang yang secara tidak sengaja menghirup/mengisap asap rokok tersebut).
Minggu, 20 April 2008
Rokok dan Bahaya Rokok
dikutip dari Paket Erlangga, IPA Kimia kelas 2 SMP
Zat adiktif dan Psikotropika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
setuju saiah...mari kita tolonk tmen" kita!!
Posting Komentar